Close

Membaca Peta Jaringan Air Bersih Yogyakarta tahun 1935

Membaca Peta Jaringan Air Bersih Yogyakarta tahun 1935

PENGANTAR

Pada buku Gegevens Over Djokjakarta 1925  halaman 36 – 39 dengan sisipan sebuah Peta Jaringan Air, dijelaskan bahwa pemasangan pipa air bertekanan tinggi untuk Kota Yogyakarta sudah dimulai pada paruh kedua tahun 1920, dengan  persiapan dilakukan sejak 1915.  Sebenarnya pada tahun 1916 terdapat rancangan Ir. C. ROBBERS melalui surat Residen Canne tanggal 4 Desember 1916 No. 12156/6 kepada Direktur B.O.W yang menggunakan mata air Merapi yang terletak di Kali Koening, namun rancangan tersebut ditolak sehubungan dengan tingginya biaya pengerjaan.  Pada saat itu lebih disarankan pada pemasangan fasilitas air minum yang lebih murah, yaitu dari sumur-sumur, melalui bantuan instalasi pompa dengan memompa air tanah di Kotta pada lebih banyak titik dan kemudian menyebarkannya ke seluruh kota melalui pipa-pipa.

 

Tertuang di nomor 4 penjelasan dalam buku tersebut, pada tahun 1920 mulai direalisasikan pembuatan fasilitas air dari sumber mata air merapi dengan pendanaan bertahap.  Walaupun terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun 1916 ke 1920, namun hasil observasi debit air yang diperhitungkan pada saat itu dianggap mampu memenuhi kebutuhan yang semakin besar itu.Dalam rancangan ini, diasumsikan bahwa kapasitas pekerjaan yang sedang berjalan akan mencukupi hingga tahun 1940.

 

Peta yang dibuat berdasarkan data dari Kepala Centraal Waterschapskantoor der Vorstenlanden di Djokjakarta  (Gegevens Over Djokjakarta 1925)

Pemerintah  Yogyakarta, yang diwakili oleh Y.M. Sultan dan Pakoe Alam, melakukan kesepakatan dengan Residen Djokjakarta, pemimpin pekerjaan pemasangan fasilitas air minum, melalui kontrak tanggal 28 Desember 1920 dan dipercayakan kepada N.V. Bouwkundig Bureau SITSEN & LOUZADA, insinyur-insinyur di Yogyakarta sebagai pelaksananya.

Melalui surat Direktur B. O W. tanggal 31 Mei 1920 No. 11817/G, atas permintaan Residen, kegiatan pemasangan pipa air bertekanan tinggi itu ditempatkan di bawah pengawasan Kepala Kantor Pengairan Pusat untuk Vorstenlanden, yang tidak hanya diberi kewenangan untuk melakukan pekerjaan sebenarnya, tetapi juga memberikan saran kepada Residen Djokjakarta tersebut.

 

 

DESKRIPSI PEKERJAAN

Pipa air bertekanan tinggi yang mengambil air dari satu di antara sumber-sumber mata air yang terletak di ketinggian kurang lebih 300 kaki, pada Jurang Kali Kuning, tepat di sisi Timur dari “para penjaga Merapi”, yang dikenal dengan nama “oemboel penganten. Pipa pasokan utama ini dikerjakan sendiri oleh Kesultanan dengan pelaksana adalah pengawas utama C. METZELAAR.

 

Disebutkan pada point 22, pipa pasokan mulai dari brongebouw sepanjang kurang lebih 1300 m, mengikuti lembah sungai, menanjak pada dinding jurang sisi timur dan berlanjut ke sisi luar jurang, ke jalan-jalan yang sudah ada di sepanjang desa Kedungsriti, Bedojo, Pokok, (persimpangan dari Kali Kuning) Koplak, Gondangan dan Kentungan. Sedikit ke selatan dari desa terakhir tersebut, jalan membelok ke barat ke desa Gemawang, di mana pipa utama, di seberang (sisi Barat) dari Kali Code, berakhir di waduk tinggi  Jetis.

 

 

STATUS PEKERJAAN PADA AKHIR DESEMBER 1924

Bagian pertama jaringan kota di sisi Utara jalur kereta api “Jogja-Solo” telah selesai dirancang.

Pada bagian jaringan kota tersebut juga diperhitungkan pipa utama, yang melewati Tugu, terus ke Societeit de Vereeniging dan melayani Residentiehuis, Societeit dan sebagian dari Kraton, serta gudang-gudang pasar baru di sisi Utara benteng, kecuali Benteng Vredeburg,. Selama Benteng Vredeburg belum terkoneksi dengan pipa air bertekanan tinggi, maka pipa militer dari mata air Karanggayam berfungsi untuk memasok air ke benteng, Residentiehuis, Societeit dan sebagian dari Kraton

Kota Baru yang berada di sisi timur Kali Code, terhubung dengan bagian pertama dari pipa air bertekanan tinggi ini, yaitu pipa sipil dari sumber Karanggayam, yang tersedia untuk tujuan-tujuan lainnya.

Selain itu juga diceritakan tentang rencana menggunakan air itu untuk fasilitas renang yang akan didirikan di ibukota di kampung Sagan. Bagian pertama dari pembangunan jaringan kota direncanakan pada saat itu dilanjutkan pada tahun 1925. Sementara itu perusahaan dari dinas air minum didirikan dan akan melakukan penyambungan dari rumah ke rumah.

 

DATA DARI KEMUNGKINAN PASOKAN AIR DI IBUKOTA

Termuat dalam penjelasan peta, bahwa di sisi Utara kota, di sebelah Utara jembatan kereta api Tugu dan sebelum pipa utama, sampai ke Residentiehuis, diperkirakan dapat memasok air pada paruh pertama tahun 1925. Jaringan kota lainnya, pasokan air akan terjadi pada paruh kedua tahun 1925 dan kuartal pertama tahun 1926.

 

Tulisan di atas adalah ringkasan dari bagian delapan tentang : Nota Mengenai Pipa Air Bertekanan Tinggi Untuk Ibukota Djokjakarta. Untuk penjelasan lebih lanjut bisa dibaca pada buku Gegevens Over Djokjakarta 1925.

(Kontributor Penulis : Wahyu Utami, 2021)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *