PATHOK NEGARA KAUMAN BABADAN
Pathok Negara Kauman Babadan terletak di Kampung Kauman Babadan, Dusun Plumbon, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, kurang lebih 5 km sebelah timur Kraton Yogyakarta. Kampung ini terletak di pinggir jalan lingkar selatan dan berdekatan dengan beberapa fasilitas kota, antara lain Jogya Expo Centre (JEC) dan beberapa universitas ataupun sekolah tinggi. Masjid Pathok Negara disebut Masjid Ad-Darojat dan diperkirakan dibangun tahun 1774 M di atas tanah yang dulunya memang sebagai tanah kauman, atau lebih dikenal sebagai tanah mutihan dengan status tanah perdikan. Pada tahun 1942, masjid dan penduduk di sekitarnya dipindah oleh penguasa Jepang ke Kampung Babadan Baru, Kentungan Jalan Kaliurang. Pada tahun 1970-an, di atas lahan yang lama masjid dibangun kembali oleh Sultan HB IX dan diberi nama Masjid Ad-Darojat (awalnya Ad-Darojatun).
Jika dilihat dari pelestarian pathok negara, Pathok Negara Kauman Babadan mempunyai dua artefak fisik yaitu wilayah perdikan yang awalnya dipakai masjid dengan makam disebelah barat yang terletak di Kampung Babadan (Kauman Babadan), dan bangunan masjid lama sebagai peninggalan Sultan HB I yang berada di Kampung Babadan Baru.
TAUTAN SUMBER PUSTAKA
Carey, Peter, 1992, Satria and Santri: Some Notes on the Relationship Between Dipanagara’s Kraton and Religious Supporters During Java War (1825-30), dalam T. Ibrahim Alfian (ed), Dari Babad dan Hikayat Sampai Sejarah Kritis, Gadjah Mada Univesity Press, Yogyakarta.
Rahmi, D. H., Ikaputra, Wirasanti, N., 2013, Pusaka Saujana untuk Penguatan Budaya dan
Ekonomi Lokal: Pelestarian Kawasan ‘Pathok Negara’ dalam Kerangka Keistimewaan Yogyakarta, Penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mastarakat, Universitas Gadjah Mada.
Widiyastuti, 1995, Fungsi, Latar Belakang Pendirian, dan Peranan Masjid-masjid Pathok Negara di Kasultanan Yogyakarta, Penelitian, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(Kontributor Tulisan : Dwita Hadi Rahmi, 2020)